Rusia Siap Bangun PLTN Bantu Indonesia

MOSKOW, iNewsBelu.id - Pemerintah Indonesia dan Rusia mempertimbangkan kerja sama pengembangan proyek di bidang energi nuklir dan terbarukan. Selain itu kedua negara membahas kerja sama untuk modernisasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu didampingi Wakil Menteri Energi Roman Marshavin menggelar sejumlah pertemuan dengan pejabat pemerintah serta perusahaan energi Indonesia di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Kementerian Energi Rusia menyatakan, kedua pihak membahas kerja sama di bidang industri minyak, gas, dan energi.
"Proyek bersama di bidang energi nuklir dan terbarukan, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dan surya, serta modernisasi pembangkit listrik tenaga air, tengah dipertimbangkan," bunyi pernyataan Kementerian Energi Rusia, di akun Telegram resmi, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Rabu (26/2/2025).
Masalah standarisasi dan transfer teknologi juga dibahas secara terpisah.
Kementarian Energi juga menegaskan, perusahaan-perusahaan Rusia siap menyediakan teknologi dan peralatan kepada Indonesia.
Presiden Prabowo menerima kunjungan Shoigu di Istana Merdeka, Selasa kemarin. Pada kesempatan itu, Prabowo menanyakan kabar Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Bagaimana kabar sahabat saya, Presiden Putin? Sehat?" kata Prabowo, kepada Shoigu.
Menjawab pertanyaan itu, mantan Menteri Pertahanan Rusia itu menyampaikan salam hormat dari Putin kepada Prabowo serta menyerahkan surat pribadi dari pemimpin Rusia itu.
"Beliau dalam keadaan baik. Presiden Putin meminta saya untuk menyampaikan salam hormat kepada Yang Mulia, dan lebih dari itu, saya membawa surat pribadi dari beliau untuk Anda," kata Shoigu.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Indonesia dan Rusia dalam mempererat kerja sama di berbagai bidang, terutama di sektor keamanan dan pertahanan.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Shoigu juga bertukar pandangan mengenai isu-isu strategis global serta peluang peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara.
Editor : Stefanus Dile Payong