Gelar Jumpa Pers Virtual, BPS NTT Soroti Pertumbuhan Ekonomi Menurut PDRB Triwulan II 2024

Kupang, iNewsBelu.id - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur membeberkan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 

"Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2024 mencapai Rp34,83 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp19,79 triliun," demikian yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik( BPS) NTT, Matamira B. Kale, dalam jumpa persnya melalui live streaming s.bps.go.id pada Senin, 5 Agustus 2024.

Baca Juga

Viral Harga Mi Instan Akan Naik, BPS Ungkap Fakta Ini

Matamira B. Kale mengatakan, ekonomi NTT triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,35 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 (y-on-y). 

Menurut Matamira bahwa jika dilihat dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan nilai sebesar 10,72 persen. Sementara untuk sisi pengeluaran, Komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi hingga sebesar 24,46 persen.

Matamira menjelaskan bahwa bila  dibandingkan lagi dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan II 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 7,35 persen. 

Berdasarkan sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 15,46 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 56,92 persen

Perekonomian NTT pada Semester I-2024 tumbuh sebesar 4,08 persen (c-to-c). 

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tertinggi telah dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,41 persen.

Lebih lanjut Matamira menambahkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi dengan nilai sebesar 20,15 persen.

"Jadi untuk struktur Elekonomi NTT pada triwulan II 2024 itu masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi sebesar 29,67 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 66,50 persen," pungkasnya.

Editor : Stefanus Dile Payong