get app
inews
Aa Text
Read Next : Brutal Oknum Guru di Sikka NTT, Tega Rusaki Posko Calon Bupati Paket SAR

Luar Biasa Universitas Muhammadiyah Maumere Izinkan Mahasiswa NTT Bayar UKT Pakai Kelapa dan Pisang

Senin, 27 Mei 2024 | 10:13 WIB
header img
Penampakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: iNews TV/Joni Nura

SIKKA, iNewsBelu.id  - Polemik uang kuliah tunggal (UKT) sedang memanas belakangan ini. Biaya kuliah mahal ini menyulut mahasiswa untuk melakukan demontrasi menentang menyerukan untuk menolak kenaikan UKT ini.

 Polemik biaya kuliah ini mahal ini membuat Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berputar otak mencari solusi agar tak memberatkan mahasiswa tersebut.

Hasilnya, mereka mengizinkan para mahasiswanya membayar biaya kuliah menggunakan hasil bumi. Universitas Muhammadiyah Maumere menetapkan biaya kuliah terjangkau bagi para mahasiswa, khususnya anak petani dan nelayan, hingga mereka dapat memperoleh gelar sarjana.

Menariknya, biaya kuliah di universitas ini tidak hanya bisa dibayar dengan uang tunai saja, tetapi juga dengan hasil bumi atau komoditi pertanian seperti kelapa, kemiri, pisang, cengkeh, cokelat, dan kain tenun ikat. 

Sejak berdiri pada tahun 2013, perguruan tinggi Muhammadiyah ini menerapkan kebijakan biaya angsuran kuliah tiga kali dalam satu semester: sebelum mulai kuliah, saat Ujian Tengah Semester (UTS), dan pada saat Ujian Akhir Semester (UAS).

Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere Erwin Prasetyo, mengungkapkan bahwa pada tahun 2018 ada seorang mahasiswi yang mengeluh tidak mampu membayar biaya semester. Mahasiswi tersebut mendatanginya dan mereka berdiskusi bersama pengambil kebijakan.

Keputusan diambil untuk mengarahkan mahasiswi tersebut membawa hasil kebunnya ke kampus. ”Kampus membantu menjual hasil bumi tersebut kepada civitas akademika di Universitas Muhammadiyah Maumere,” kata Erwin, Senin (27/5/2024).

 Di luar dugaan, kampus justru bisa membantu memasarkan barang dengan harga yang layak sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membayar kuliah. Sistem ini akhirnya diterapkan hingga saat ini. Bahkan, kebijakan ini sangat meringankan beban mahasiswa.


”Hampir setiap tahun, selalu ada mahasiswa yang membayar kuliah dengan membawa hasil bumi ke kampus. Selain hasil panen dari kebun, ada pula yang membawa hasil tangkapan laut dan tenun ikat,” ungkap Erwin.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere Yulianus Patrik Nago mengatakan, kebijakan kampus untuk membayar biaya kuliah menggunakan hasil bumi dan hasil laut ini sangat membantu dan meringankan biaya kuliah bagi mahasiswa yang kurang mampu.

 ”Sangat membantu, dan kebijakan ini sangat berarti bagi kami warga kurang mampu. Intinya dengan hasil bumi, kami warga Timur Indonesia bisa meraih pendidikan yang baik hingga mendapatkan titel sarjana,” kata warga Sikka ini.

Kampus Muhammadiyah Maumere juga biasa menerima beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah yang reguler dan aspirasi wakil rakyat. Selain itu, ada beasiswa LAZISMU yang berasal dari Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut