RABAT, iNewsBelu.id - Korban tewas gempa bumi bermagnitudo 6,8 di Maroko bertambah menjadi 2.901 orang hingga Selasa (12/9/2023). Gempa mengguncang Ighil, Provinsi Al Haouz, Maroko, pada Jumat malam pekan lalu, memicu kehancuran di pegunungan Atlas.
Stasiun televisi pemerintah melaporkan, korban luka juga bertambah dua kali lipat menjadi 5.530 orang. Data terbaru ini merupakan hasil pencarian di daerah yang belum terjamah tim penyelamat.
Gempa kali ini merupakan yang paling mematikan di Maroko sejak 1960 dan yang paling kuat selama lebih dari seabad. Gempa pada 1960 menewaskan lebih dari 12.000 orang.
Sementara itu banyak korban selamat dari gempa Maroko terpaksa tinggal di penampungan sementara, bahkan tidur di jalanan. Banyak penduduk desa di pegunungan terdampak gempa menyampaikan frustrasi karena bantuan belum datang.
Tim penyelamat dari Spanyol, Inggris, dan Qatar telah tiba untuk membantu petugas lokal. Sementara Italia, Belgia, Prancis, dan Jerman menawarkan bantuan namun mendapat persetujuan.
Editor : Stefanus Dile Payong