DEN HAAG, iNewsBelu.id – Belanda menyarankan kepada warganya yang berada di Rusia agar meninggalkan negara itu. Amasterdam juga meminta warganya menahan diri untuk tidak bepergian ke sana karena situasi yang tidak dapat diprediksi.
“Mengingat perkembangan, rezim keamanan yang diperketat di Rusia dan tingkat ketidakpastian yang tinggi, sangat disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia dan meninggalkan negara itu sekarang,” demikian bunyi pembaruan pedoman perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Belanda, Minggu (25/6/2023).
Menurut Kemlu Belanda, tingkat peringatan tertinggi (berwarna merah) telah diberlakukan untuk Rusia. Kemlu Belanda juga mengimbau warganya yang masih berada di Rusia untuk selalu mengikuti berita, berhati-hati saat keluar di jalan, dan selalu membawa tanda pengenal.
Sebelumnya, situasi di Rusia sempat memanas dengan rencana pemberontakan yang diluncurkan oleh Grup Wagner. Kelompok tentara bayaran itu merasa tidak puas dengan cara Kementerian Pertahanan Rusia memperlakukan mereka selama operasi militer di Ukraina.
Akan tetapi, rencana pemberontakan itu kemudian dibatalkan oleh bos Wagner, Yevgeny Prigozhin. Dia pun memerintahkan pasukannya untuk kembali ke barak, dan meninggalkan markas Distrik Militer Selatan Rusia di Kota Rostov-on-Don yang sempat diduduki pasukan Wagner.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, gejolak yang timbul di dalam negeri Rusia akibat insiden pemberontakan pasukan Wagner, tidak akan berpengaruh terhadap operasi militer Moskow di Ukraina.
Editor : Stefanus Dile Payong