get app
inews
Aa Text
Read Next : Berkunjung Ke Belanda Presiden Zelensky Minta Jet Tempur F-16: Untuk Lindungi Rakyat dari Rusia

Mencekam, Bos Tentara Bayaran Wagner Serukan Pemberontakan Rusia Perketat Keamanan di Moskow

Sabtu, 24 Juni 2023 | 06:57 WIB
header img
Yevgeny Prigozhin menyerukan pemberontakan terhadap pemerintah Rusia memaksa penjagaan ketat di Moskow (Foto: Concord via Reuters)

MOSKOW, iNewsBelu.id - Rusia memperketat penjagaan di gedung-gedung pemerintah Kota Moskow sejak Jumat (23/6/2023) malam waktu setempat. Langkah itu diambil setelah bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin menyerukan perlawanan terhadap pemerintah. 

Kantor berita TASS melaporkan, selain gedung pemerintah, pengamanan juga diperketat di fasilitas transportasi dan lokasi-lokasi penting lainnya.

Pihak berwenang Rusia sebelumnya menuduh Prigozhin menyerukan pemberontakan bersenjata. Dia bersumpah akan membalas terkait tuduhan 2.000 pasukannya dibunuh dalam perang di Ukraina

Prigozhin tak menyertakan bukti atas tuduhannya itu. Ini merupakan puncak dari percekcokan antara perusahaan jasa militer swasta Wagner Group yang dia pimpin dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia. 

Prigozhin sejak lama menuduh Menhan Sergei Shoigu dan pemimpin militer Rusia Valery Gerasimov tidak kompeten serta menolak untuk memberikan amunisi dan dukungan kepada pasukannya yang ikut berperang di Ukraina.

 Prigozhin pada Jumat malam mengatakan, alasan Kremlin untuk menyerang Ukraina didasarkan pada kebohongan yang dibuat oleh para petinggi tentara. Dia juga menyebut Shoigu memerintahkan agar 2.000 jenazah pasukannya disembunyikan untuk menutupi kerugian operasi dari sisi personel. 

"Mereka yang menghancurkan para pemuda kita, yang menghilangkan nyawa puluhan ribu tentara Rusia, akan dihukum. Saya meminta agar tidak ada yang memberikan perlawanan. Ada 25.000 dari kita dan kami akan mencari tahu mengapa kekacauan terjadi di negara ini," ujarnya, dalam pesan audio di Telegram.

Kemhan Rusia menegaskan tuduhan Prigozhin tidak benar dan bentuk provokasi informasi. Dinas intelijen Rusia FSB membuka kasus pidana terhadapnya karena menyerukan pemberontakan bersenjata. 

Presiden Vladimir Putin juga sudah diberitahu mengenai kabar ini dan sedang mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut