JAKARTA, iNews.id - Senjata-senjata berikut ini pernah dan masih menjadi andalan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam menjalankan misi operasi perang militer (OPM). Sejak awal pembentukannya, belum bernama Kopassus, hingga saat ini berbagai senjata, mulai dari senapan mesin ringan (SMR) hingga sekelas sniper, digunakan untuk misi di dalam maupun luar negeri. Bukan hanya buatan luar negeri, senjata-senjata produksi industri pertahanan lokal, Pindad, juga memperkuat personel Korps Baret Merah ini. Bahkan kualitasnya tak kalah dengan produk impor.
Berikut deretan senjata andalan prajurit Kopassus, dikutip dari berbagai sumber: 1. MP-2 MP-2 atau IMI Uzi merupakan SMR berlaras pendek yang terlihat seperti pistol. Keunggulan senjata yang dikembangkan pada 1949 ini memiliki kestabilan sehingga memungkinkan pengguna melepaskan tembakan secara akurat untuk jarak pendek, bahkan saat diletuskan menggunakan salvo panjang.
1.MP-2
MP-2 mampu menembakkan 60 butir peluru per menit, bahkan bisa mencapai 100 hingga 120 peluru, bergantung jenisnya. Senjata ini pernah digunakan Kopassus dalam misi pembebasan sandera di Woyla, Thailand, pada 1981 karena keakuratannya dalam pertempuran jarak pendek.
2. Bren
Bren merupakan SMR buatan Inggris. Senjata ini menjadi salah satu andalan Kopassus di awal masa pembentukannya pada 1953 untuk mendukung operasi. Senjata ini pertama dibawa oleh pasukan Inggris saat datang ke Indonesia pascakekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Bren digunakan oleh Kopassus hingga 1991.
3. MP5
Senjata buatan Jerman ini juga menjadi salah satu andalan Kopassus untuk pertempuran jarak dekat. Senapan yang telah diproduksi sejak 1960 ini dibuat dalam beberapa varian dan dipakai militer sekitar 50 negara, termasuk Indonesia. MP5 atau Heckler & Koch Maschinenpistole memiliki akurasi dan keandalan tinggi di samping perawatannya mudah. Senapan mesin yang berbentuk seperti pistol ini didesain untuk kepentingan pasukan khusus dengan kemampuan menembak 800 peluru per menit. 4. SS-2 V5 SS-2 atau Senapan Serbu 2 merupakan senjata buatan dalam negeri yang juga menjadi andalan TNI sejak 2005. Varian SS-2 V5 baru diproduksi pada 2012 dan secara khusus dibuat untuk kebutuhan Kopassus. Varian yang dibuat khusus untuk Kopassus didesain agar lebih nyaman dipakai, dengan laras lebih pendek membuat bobotnya lebih ringan. Penggunaan senjata ini lebih praktis karena dilengkapi ball stoper. Senjata ini juga memiliki ketahanan terhadap kelembaban dan akurasi yang tinggi. Jangkauan efektif SS-2 V5 mencapai 400 sampai 500 meter
5. AK-47
AK-47 atau Avtomat Kalashnikova 47 juga menjadi salah satu andalan Kopassus dalam beberapa operasi, seperti Trikora, Dwikora, dan penumpasan G30S. Pada 1960-an, senjata ini dialirkan ke Indonesia oleh negara produsennya, Uni Soviet. Pada saat itu hanya dapat digunakan oleh pasukan elite, salah satunya Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Beberapa keunggulan dari senapan ini antara lain pengunaannya dan perawatannya mudah. Bahkan senjata ini masih bisa digunakan jika terendam di lumpur.
6. SPR-2
Kaliber 12,7 mm Senjata penembak runduk atau sniper yang menggunakan peluru berkaliber 12,7 x 99 mm ini memiliki presisi tinggi. Tentu saja Kopassus menggunakan senjata yang diproduksi Pindad ini. Dengan kaliber besar, pelurunya bisa menembus kendaraan lapis baja jika ditembakkan dari jarak tertentu. Senapan berbobot hampir 20 kilogram ini mampu menembak target berjarak 2 kilometer dengan akurasi sangat baik. Magasinnya bisa memuat hingga lima peluru. Peluru senjata ini juga memiliki tiga efek, selain menembus juga membakar dan meledakkan.
7. Sniper Weapon System atau SWS M24
Selain SPR-2, Kopassus juga memiliki sniper lain yaitu SWS M24. Senjata produksi Remington Arms, Amerika Serikat, ini memiliki kemampuan menembak mati target dengan jarak efektif mencapai 1,5 kilometer. Diketahui beberapa varian senjata ini telah digunakan di sejumlah perang besar, seperti Perang Irak dan Perang Teluk I.
8. Barret M82
Senjata rancangan Barret Firearms Manufacturing, Amerika Serikat, ini juga menjadi salah satu pegangan Kopassus. Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi satu dari empat negara yang menggunakannya. Senjata ini merupakan senapan semi otomatis dengan panjang laras 73,7 sentimeter. Penembak dapat membunuh target dalam jarak tembak hingga 1,8 kilometer.
Editor : Stefanus Dile Payong