TABANAN, iNews.id - Kasus dugaan penculikan dan perkosaan terhadap perempuan muda berusia 18 tahun di Tabanan, Bali, ternyata hanya rekayasa korban. Belakangan juga terkuak, mertua pria korban DAT juga ikut melakukan rekayasa kasus yang sempat viral di media sosial ini. Mertua korban menyarankan DAT berpura-pura mengalami penculikan. Atas perbuatannya, mertua korban diperiksa polisi untuk dikorek keterangannya lebih lanjut. Diduga, mertua korban menjadi otak rekayasa penculikan ini.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefeli Dian Candra menyebutkan, korban sebenarnya keluar bersama teman pria yang baru kenal di Facebook. Karena pulang larut malam, korban meminta bantuan mertuanya bagaimana agar tidak dimarahi suami. Alih-alih memberikan solusi, mertuanya malah menyusuh korban untuk berpura-pura mengalami penculikan dalam kondisi tangan terikat. "Kami telah melakukan penyelidikan dan menggali informasi dari saksi-saksi, terutama keluarga korban," kata Ranefli.
Menurutnya, kendati telah memberikan keterangan palsu, namun korban DAT tidak ditahan dengan alasan masih di bawah umur Diberitakan, nasib tragis dialami DAT (19), gadis di Tabanan, Bali. Korban diikat dan dibekap lalu dimasukkan ke mobil. DAT hampir menjadi korban pemerkosaan oleh sekelompok lelaki bejat kalau saja dia tidak melawan. Polisi kini memburu pelaku berjumlah tiga orang.
"Saat ditemukan, korban dalam keadaan diikat tangannya dan mulut dibekap kain," kata Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika, Rabu (4/5/2022).
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait