MOSKOW, iNews.id - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyebut pasukannya berhasil menurunkan kemampuan militer Ukraina selama operasi militer khusus yang dimulai pada 24 Februari lalu.
Dia menegaskan tugas utama pada tahap pertama operasi militer telah selesai.
"Pertama, mengenai jalannya operasi militer khusus angkatan bersenjata Rusia di wilayah Ukraina. Secara umum, tugas utama tahap pertama operasi telah selesai. Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah menurun secara signifikan yang memungkinkan fokus pada perhatian serta upaya untuk mencapai tujuan utama, membebaskan Donbass," kata Shoigu, dalam konferensi video dengan para pejabat Rusia yang disiarkan televisi pemerintah, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Selasa (29/3/2022).
Pada kesempatan itu Shoigu juga memperingatkan negaranya akan merespons jika NATO memasok jet tempur dan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Menurut Shoigu, keputusan negara-negara Barat memasok persenjataan mematikan ke Ukraina adalah tidak bertanggung jawab.
“Kami mengikuti pernyataan para pemimpin masing-masing negara NATO tentang rencana mereka memasok pesawat dan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Jika itu dilakukan, kami akan merespons secara tepat,” kata Shoigu. Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap, sekitar 600 tentara bayaran asing yang berperang untuk Ukraina tewas selama 2 pekan terakhir dan 500 lainnya telah meninggalkan negara itu.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait