CILACAP, iNews.id – Mahalnya harga dan sulitnya mendapatkan minyak goreng di pasaran merugikan warga. Namun bagi pembuat kopra kelapa di Cilacap justru mendatangkan rezeki melimpah.
Pembuat kopra kelapa ternyata mengalami kenaikan pesanan dari tengkulak sejak harga minyak goreng melambung tinggi.
Seperti yang dialami salah satu lokasi pembuatan kopra kelapa di Desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Produksi rumahan kopra ini kebanjiran rezeki sejak harga minyak goreng melambung tinggi. Pesanan dari tengkulak terus mengalami kenaikan. Pasalnya kebutuhan akan bahan pembuatan minyak goreng ini terus meningkat.
Sejak minyak goreng mengalami kelaangkaan, perajin kopra mengaku kewalahan melayani tingginya pesanan kopra. Sejumlah tenaga kerja dikerahkan untuk melayani pesanan yang dalam satu minggu mencapai 2 hingga 3 ton kopra.
“Padahal sebelum harga minyak goreng naik, pesanan kopra hanya sebanyak 1 hingga 1,5 ton saja. Harga kopra saat ini juga melonjak mencapai Rp11.000 per kilogram dari harga sebelumnya yang hanya sebesar Rp8.000,” kata Sahri, pembuat kopra, Minggu (27/3/2022).
Menurutnya, proses pembuatan kopra tergolong sederhana, yaitu buah kelapa yang telah tua di panaskan di atas arang yang telah di bakar. Buah kelapa yang telah melalui proses pemanasan bara api siap untuk di kirim ke para tengkulak.
Namun melonjaknya pesanan kopra, para perajin terkendala bahan baku kelapa yang saat ini terbatas jumlahnya. “Banyaknya buah kepala yang dipanen dini sebagai bahan minuman menjadikan buah kelapa tua susah didapat,” katanya.
Dia mengatakan, pesanan kopra kelapa yang mencapai 3 ton setiap pekan tak bisa dilayani, sebab perajin hanya mampu membuat sebanyak satu hingga dua ton saja.
“Untuk dapat memenuhi pesanan, saya mencari buah kelapa hingga keluar wilayah Cilacap yaitu ke Kabupaten Banyumas hingga Brebes,” ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait