SUMBA TIMUR, iNews.id - Agustinus Uli Dama, warga Kampung Bulla, Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur , NTT, dilaporkan hilang saat beraktivitas memanah ikan di rawa-rawa hutan Bulla, sejak Selasa (22/3/2022) lalu.
Bahkan, Kamis (24/3/2022), pria berusia 49 tahun itu tidak juga pulang ke rumah. Tetangga dan kerabatnya kemudian berupaya mencari korban di sekitar lokasi, namun hanya menemukan pakaian dan sepeda motor korban.
Setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, yang ditemukan tulang bagian kaki, korban disinyalir diterkam buaya yang selama ini bersarang di rawa itu. Kapolsek Umalulu, AKP. I wayan Candi membenarkan hilangnya korban dan ditemukan tulang yang diduga milik korban. “Sekitar jam 10. 00 Wita tadi, potongan tulang itu ditemukan, diduga tulang paha.
Oleh kerabatnya langsung dibawa ke rumah setelah sebelumnya dibungkus dengan kain tenun dan kemudian dimasukan dalam peti,” ungkapnya. Masih menurut Wayan, dari keternagan para saksi dan kerabat diserbutkan, korban sehari – hari tinggal sendiri di kediamannya. Namun sejak lama dikenal sering melakukan aktivitas memanah ikan di kawasan mata air dan hutan Bulla.
“Karena tidak biasanya pergi selama itu, tetangga dan kenalan serta keluarga korban berupaya mencari di tempatnya biasa mencari dan memanah ikan. Namun itu tadi yang ditemukan hanya pakaian dan sepeda motor, lalu setelah ditelusuri ke dalam rawa ditemukan potogan tulang, diduga masih baru karena maaf ada sedikit daging yang menempel,” kata Wayan mengutip penjelsan Marius Kana Talo, seorang waga yang turut melakukan pencarian dan menemukan potongan tulang itu.
Informasi terkini yang diperoleh menyebutkan, kaki korban telah dikuburkan, denngan disaksikan oleh Pemerintah Desa dan Bhabinkamtibmas setempat.
Irwan, salah satu warga menyebutkan, kawasan hutan dan rawa itu memang kaya akan ikan hingga menarik warga untuk mencari nafkah. Namun demikian, diakuinya, tempat itu juga dihuni buaya, yang sewaktu – waktu bisa menyerang warga. “Ini bukan kali pertama kakak, di tahun ini saja sudah dua kali terjadi, yang lalu–lalu juga pernah,” ujarnya.
Pihak Pemerintah Desa Wanga pun langsung mengeluarkan imbauan bagi masyarakat pada umumnya dan warga Desa Wanga khususnya untuk tidak lagi melakukan aktivitas memancing maupun memanah ikan di areal hutan dan rawa Bulla, agar tidak peristiwa tersebut tidak terulang.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait