ANATALYA, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin siap bertemu dengan seterunya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk negosiasi. Hingga hari ke-15 serangan Rusia ke Ukraina, Kamis (10/3/2022), belum ada tanda-tanda pertempuran mereda, bahkan semakin sengit dan brutal.
Gencatan senjata di beberapa kota untuk membuka koridor kemanusiaan bahkan dinodai dengan penembakan yang menewaskan warga sipil, seperti terjadi di Kota Mauripol pada Rabu kemarin.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov, usai bertemu Menlu Ukraina Dmytro Kuleba di Anatalya, Turki, hari ini, mengatakan Putin tidak akan menolak bertemu dengan Zelensky dengan syarat pertemuan itu harus substantif dan fokus membahas hal-hal spesifik. Rusia sebelumnya juga mengajukan proposal ke Ukraina soal pertemuan dan masih menunggu jawaban. Dia kembali mengulangi tuntutan Rusia kepada Ukraina sehingga perang berakhir, di antaranya melucuti militer alias menyerah serta mengadopsi status netral, tak mengekor ke Barat.
Lavrov menambahkan, dalam pertemuan yang difasilitasi Turki itu tidak ada pembicaraan mengenai gencatan senjata. Pembicaraan fokus pada isu kemanusiaan, bukan diplomasi. Menurut Lavrov, satu-satunya tempat untuk diplomasi kedua negara harus di Belarusia, bukan negara lain, termasuk Turki. Belarusia merupakan tempat di mana Rusia dan Ukraina telah mengadakan pembicaraan beberapa putaran sebelumnya.
Rusia tidak ingin pertemuan di Turki menggantikan jalur diplomasi utama.
"Pembicaraan hari ini menegaskan bahwa tidak ada alternatif untuk jalur tersebut," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait