Lolos Dari Pantauan! Pelaku Pembunuhan Sadis dan Pemutilasi 42 Perempuan Kabur dari Penjara

Anton Suhartono, Evan Payong
Kepolisian Kenya menggelar perburuan besar-besaran terhadap Collins Jumaisi, tahanan kasus pembunuhan dan mutilasi 42 perempuan yang kabur dari sel polisi (Foto: MPI)

NAIROBI, iNewsBelu.id - Kepolisian Kenya menggelar perburuan besar-besaran terhadap Collins Jumaisi (33), tahanan kasus pembunuhan dan mutilasi 42 perempuan. Dia kabur dari sel markas kepolisian di Nairobi, Selasa (20/8/2024).

Pria yang dijuluki 'vampir' dan 'psikopat' oleh polisi itu ditangkap pada Juli terkait penemuan mayat-mayat yang dimutilasi di tempat pembuangan sampah Nairobi.

Selain Jumaisi, ada 12 tahanan kepolisian yang kabur. Mereka ditangkap atas tuduhan kejahatan berbeda-beda.

"Penyelidikan telah diluncurkan dan operasi keamanan besar-besaran sedang dilakukan untuk menangkap 13 tersangka," kata juru bicara kepolisian Kenya, Resila Onyango, dikutip dari AFP.

Petugas mendapati para tahanan itu kabur pada Selasa pukul 05.00 waktu setempat. Saat itu petugas mendatangi satu per satu sel 
untuk memberikan makan pagi.

"Saat membuka pintu sel, mereka menemukan 13 tahanan telah melarikan diri dengan memotong kawat kasa di tempat jemuran," kata Onyango, merujuk pada area terbuka di sel markas kepolisian.

Dia menambahkan, sebagian besar tahanan yang kabur adalah warga Eritrea yang ditangkap karena kasus imigran ilegal.

Kantor polisi tersebut terletak di Distrik Gigiri, Nairobi, kawasan elite. Di daerah itu terdapat kantor perwakilan PBB dan sejumlah kedutaan besar.

Jumaisi diseret ke pengadilan Nairobi pada Jumat pekan lalu untuk mendengarkan dakwaan. Dia mengaku telah membunuh dan memutilasi 42 perempuan. Hakim lalu memerintahka penahanan selama 30 hari lagi untuk memudahkan polisi menyelesaikan penyelidikan.

Polisi menemukan 10 mayat perempuan dalam kantong plastik di tempat pembuangan sampah. Penemuan mengerikan itu mengejutkan publik Kenya. Sebelumya publik negara itu juga terguncang dengan kasus sekte sesat gereja di hutan Shakahola. Lebih dari 400 mayat ditemukan di kuburan massal di hutan. Mereka adalah pengikut sekte yang meyakini ajaran imam bahwa meninggal dalam kondisi puasa atau lapar bisa masuk surga dan bertemu tuhan. Sebagian besar korban adalah anak-anak.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network