NEW YORK, iNews.id - Kasus infeksi Covid-19 di Myanmar semakin mengkhawatirkan. Bahkan Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward memperingatkan, setengah dari total 54 juta populasi negara itu bisa terpapar virus corona dalam 2 pekan mendatang.
Menurut Woodward, krisis Covid-19 d Myanmar dipicu konflik politik pascakudeta militer 1 Februari 2021 di mana sistem kesehatan tak berjalan sebagaimana mestinya.
"Kudeta mengakibatkan keruntuhan total sistem perawatan kesehatan dan petugas kesehatan diserang dan ditangkap. Virus menyebar ke seluruh penduduk, sangat cepat. Menurut beberapa perkiraan, dalam 2 pekan ke depan setengah penduduk Myanmar bisa terinfeksi Covid," kata Woodward, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (29/7/2021), seperti dikutip dari Reuters.
Media pemerintah Myanmar pada Rabu melaporkan, penguasa militer sedang menjajaki kerja sama lebih luas dengan berbagai negara untuk mengatasi wabah virus corona.
Kasus infeksi di Myanmar telah melonjak sejak Juni. Pada Rabu, negara itu melaporkan 4.980 kasus infeksi dengan 365 korban meninggal. Bahkan petugas medis dan layanan pemakaman melaporkan angka yang jauh lebih tinggi.
Kyaw Moe Tun, duta besar Myanmar untuk PBB yang ditunjuk saat pemerintahan Aung San Suu Kyi, mengatakan pemantauan komunitas internasional sangat penting terkait pengiriman vaksin dan bantuan kemanusiaan. Ini untuk memastikan bantuan sampai ke orang yang membutuhkan.
"Karena itu, kami ingin meminta PBB, khususnya Dewan Keamanan, untuk segera membentuk mekanisme pemantauan yang dipimpin PBB untuk vaksinasi Covid yang efektif serta menjamin kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan," katanya.
Myanmar telah menerima 2 juta dosis vaksin Covid-19 dari China, namun diyakini baru sekitar 3,2 persen dari populasi yang disuntik.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait