Merawat Keberagaman Budaya dan Agama di Perbatasan RI - RDTL

Evan Dile Payong
Ketua Majelis Klasis Belu Pdt Yufliana A.Wahi - Takene, STh. foto istimewa.

ATAMBUA, iNewsBelu.id -Nusa Tenggara Timur biasa dikenal dengan nusa terindah toleransi dengan berbagai keberagaman budaya 
dan untuk merawat keberagaman berbagai cara dapat dilakukan hal ini juga sama seperti yang dilakukan oleh jemaat GMIT klasis Belu
dalam memeriahkan Paskah kebangkitan Tuhan, dengan melakukan pawai paskah dengan titik star di dua jalur nenuk menuju lapangan
umum kota Atambua.

Kegiatan pawai paskah atau pawai kemenangan yang diselenggarakan pengurus pemuda GMIT klasis Belu ini bertujuan untuk
membangkitkan semangat para jemaat khususnya kaum muda.

Tidak hanya kaum muda dan jemaat se- klasis Belu namun kegiatan ini juga dilakukan dengan melibatkan orang muda Katolik hal ini
bertujuan agar selalu terciptanya kerukunan dan kedamaian antar sesama terutama para kaum muda gereja.

Ketua Majelis Klasis Belu Pdt Yufliana A.Wahi - Takene, STh mengatakan  tujuan diselenggrakan kegiatan ini yaitu merajut kebersamaan,
mempererat tali persekutuan di antara jemaat GMIT se-klasis Belu.

Secara khusus untuk pemuda melalui kegiatan ini para orangmuda  di 10 jemaat dapat saling merangkul, mendukung dalam pekerjaan -
pekerjaan  baik demi pelayanan gereja dan kehidupan persekutuan.

"Setelah hampir 3 tahun kita dibatasi oleh keadaaan karena pandemi Covid-19 maka kembali kegiatan ini kita lakukan bertujuan untuk
mengajak para orang muda di setiap jemaat

Orang - orang  muda adalah  tulang punggung gereja dan juga bangsa sehingga  ketika mereka di beri kesempatan mengeksekusi program
ini sebenarnya menjadi persiapan bagi mereka untuj  terjun dalam medan layan baik di lingkup gereja maupun di komunitas lain di mana
mereka berada.

Kegiatan pawai ini adalah salah satu hasil keputusan sidang majelis Klasis Belu tahun 2023

Berdasarkan tema paskah tahun ini "Ia mendahului kamu ke Galilea, jangan takut" Tema ini merujuk pada kisah kebangkitan Yesus
didalam Injil Matius 28:1-10.

Galiea adalah tempat yg tidak asing bagi murid - murid  karena  disana lebih banyak terjadi perjumpaan dan pelayanan Yesus bersama para
murid. Ada banyak mukjizat yg di buat Yesus disana.

Org buta melihat, orang tuli mendengar, pincang bs berjalan dan yang mati dibangkitkan. Tetapi ketika Yesus disiksa dan tak berdaya di
salib, iman murid-murid tergoncang shg ketika kembali ke Galilea sebenarnya Yesus ingin memulihkan kembali iman mereka. Suasana
batin yg takut di ubah majadi semangat untuk melayani kehidupan.

Karena itu bagi semua umat yg rindu berjumpa dg Yesus maka Ia harus siap meninggalkan semua ketakutan dan kekuatiran dunia akibat
berbagai pergumulan dan bangkit utk melakukan karya2 yg berarti bg banyak org dan juga utk kemuliaan Tuhan.

Araka-arakan pawai kemenangan yg di lakukan oleh seluruh jemaat GMIT Klasis Belu menunjukkan ekspresi iman atas karya Tuhan
melalui kebangkitanNya oleh karena ada jaminan keselamatan bg dunia.

Dan ekspresi iman, sukacita kemenangan itu harus diimplementasikan dalm kehidupan yg nyata.

Dalam peran kita masing-masing kita terus bergerak utk kemajuan bangsa, untuk pelayanan gereja dan untuk menjawab harapan Tuhan
dlm hidup. Disitulah makna dr kebangkitan hidup orang percaya

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network