MALANG, iNewsBelu.id - Aksi tak terpuji turis kencing di atas Gunung Bromo terus menuai kecaman. Pihak pengelola wisata pun bergerak cepat menelusuri identitas turis tersebut.
Upaya ini dilakukan karena Gunung Bromo disakralkan oleh masyarakat suku tengger. Selain itu tindakan tersebut juga menodai norma adat dan kesopanan.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengungkapkan, masih melakukan penyelidikan terkait identitas sebenarnya dari turis asing tersebut.
"Masih dipantau (identitasnya). Kita dapat dari medsos, teman-teman di lapangan masih saya pantau belum tahu waktunya. Nanti akan coba tanya recordnya lokasi kejadiannya kapan," ucap Sarif saat dihubungi MNC Portal, pada Rabu sore (14/9/2022).
Diakui memang sejauh ini prosedur masuk ke kawasan Wisata Gunung Bromo telah diberikan pemberitahuan di sistem dan persyaratan, saat melakukan pembelian dan pembayaran tiket secara online. Tetapi identitas pembeli tiket sebenarnya bisa berbeda dengan yang memasuki area TNBTS.
"Nanti kita cek, akunnya sudah search juga akan kita cek. Booking online modusnya macam-macam, masuk namanya siapa, tapi bookingnya siapa," katanya.
Nantinya untuk mengantisipasi hal serupa pihaknya bakal memperketat pengawasan dan mengedukasi masyarakat, termasuk pelaku jasa wisata agar saling mengingatkan.
"Kita akan edukasi melalui media sosial dan sarana media lainnya. Kita punya forum pelaku jasa wisata, nanti akan kita sampaikan walaupun di booking Bromo online ada ketentuan aturannya, salah satunya menghormati aturan kearifan lokal masyarakat," katanya.
Tetapi secara aturan sanksi sebenarnya diakui Sarif tak ada aturan khusus. Meski demikian satu hal sanksi yang didapat adalah sanksi sosial dari masyarakat dan warganet yang mengecam ulahnya.
Sebelumnya diberitakan dalam sebuah video berdurasi 25 detik yang diunggah oleh akun Instagram @hometown.earth terlihat seorang turis asing tengah kencing ke arah kawah Gunung Bromo. Aksi turis berambut pirang yang diikat ini sontak menuai kecaman, khususnya dari warga Suku Tengger yang menganggap Gunung Bromo adalah gunung suci.
Video ini pun dihapus oleh akun tersebut dan tak tampak lagi. Kecaman dari video itu memperlihatkan bagaimana kesakralan Gunung Bromo. Apalagi di puncak kawah Gunung Bromo itulah biasanya masyarakat Tengger melarung atau membuang sesajen selepas Upacara Yadnya Kasada. Upacara itu membuktikan bagaimana Gunung Bromo disakralkan dan dianggap menjadi tempat tinggal dewa.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait