JAKARTA - Dua tokoh nasional Hary Tanoesoedibjo dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi masuk menjadi figur yang dianggap mampu mengatasi masalah bangsa. Keduanya masuk figur yang dipersepsikan sebagai calon presiden (capres) yang mampu mengatasi masalah bangsa berdasarkan hasil survei Algoritma Research and Consulting.
Pada survei tersebut, Hary Tanoesoedibjo yang juga sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ini masuk sebagai figur yang dianggap mampu menyelesaikan masalah ekonomi, polarisasi masyarakat, serta membawa peran Indonesia di kancah dunia.
Begitupun dengan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi dianggap sebagai figur yang mampu mengatasi masalah ekonomi, polarisasi masyarakat, serta membawa peran Indonesia di kancah dunia.
Hary Tanoesoedibjo pada kategori figur yang mampu mengatasi masalah bangsa bidang ekonomi misalnya, memiliki skor lebih tinggi dari beberapa tokoh lainnya seperti Luhut Binsar Panjaitan, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, dan lainnya.
Pada kategori polarisasi masyarakat, Hary Tanoesoedibjo memiliki persepsi di atas tokoh lainnya seperti Gus Baha, Arif Budiman, dan Erick Thohir. Sedang pada kategori membawa peran di kancah dunia, Hary Tanoesoedibjo juga di atas tokoh lainnya seperti Susi Pudjiastuti, Tri Rismaharini, Luhut Binsar Panjaitan, dan nama lainnya.
Sementara, TGB pada kategori mengatasi polarisasi masyarakat persepsi publik menempatkannya di atas tokoh seperti Luhut Binsar Panjaitan, Puan Maharani, Susi Pudjiastuti, Ma'ruf Amin, Erick Thohir, dan nama lainnya.
Pada kategori pemulihan ekonomi, TGB juga di atas tokoh lainnya seperti Mahfud MD, Gibran Rakabuming, Andika Perkasa, dan lainnya.
Sementara pada kategori membawa peran Indonesia di dunia, persepsi publik terhadap TGB di atas tokoh Luhut Binsar Panjaitan, Khofifah Indar Parawansa, Johnny G Plate, dan lainnya. Sementara nama-nama figur dengan persepsi tertinggi dari empat kategori yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Ridwan Kamil.
Menurut Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursyahid, mayoritas figur yang mendapat persepsi publik tertinggi tak lepas dari figur terafiliasi kepala daerah dan militer.
"Seberapa besar elektabilitas mereka, itu masih terbangun dari afiliasi kepala daerah dan militer. Namun, dari hasil survei kami, tidak ada pendukungnya yang tersegmentasi solid. Pendukung mereka masih menyebar dan menyisakan ruang (figur lain)," kata dia.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait