Ini Pesan Presiden Jokowi Kepada Para Menteri Saat Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi

Raka Dwi Novianto
Presiden Jokowi menegaskan kepada para menterinya agar tidak bekerja standar lagi. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada menterinya agar tidak bekerja secara standar lagi. Hal itu dikarenakan saat ini semua negara sedang menghadapi keadaan yang tidak normal. "Oleh sebab itu kita tidak boleh bekerja standar, enggak bisa lagi. Karena keadaannya tidak normal. Kita tidak boleh bekerja rutinitas karena memang keadaannya tidak normal, tidak bisa kita memakai standar standar baku, standar-standar pakem, enggak bisa," tegas Jokowi, Kamis (18/8/2022).

Hal itu disampaikan Jokowi pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022. Jokowi meminta para menteri dan kepada daerah agar tidak bekerja sesuai rutinitas. Namun juga harus memperhatikan faktor makro dan mikronya. "Para menteri, gubernur, bupati, wali kota juga sama enggak bisa lagi, kita bekerja rutinitas enggak bisa. Bekerja hanya melihat makronya saja enggak bisa, enggak akan jalan percaya saya. Makro dilihat, mikro dilihat lebih lagi harus detail juga dilihat lewat angka-angka dan data-data karena memang keadaannya tidak normal," kata Jokowi.

Jokowi juga menekankan kembali saat ini Indonesia dan negara lainnya berada dalam situasi yang tidak mudah dan dinilai sangat sulit. "Dimulai dari pandemi Covid-19 yang belum pulih dan beberapa negara saat ini masih berada pada angka yang tinggi kemudian masuk muncul perang muncul krisis pangan, muncul krisis energi, muncul krisis keuangan. Ini lah yang saya bilang tadi keadaan yang sangat sulit," ucapnya.



Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network