PALEMBANG, iNews.id - Anton (32) hanya bisa menahan malu, sakit dan menyesali keputusannya menjadi begal. Anton nyaris tewas setelah kalah duel dengan korbannya, Sandi (42) yang saat kejadian hendak mengantar anaknya sekolah.
Sandi yang tidak terima dibegal dengan sigap merampas balok kayu yang dibawa Anton lalu terjadilah duel. Selain kalah duel dengan korban, Anton juga sempat dihajar warga yang melintas usai duel dengan korban.
Aksi begal dan duel pelaku dengan korbannya ini sempat viral setelah diunggah ke media sosial. Perekam video viral itu ternyata anak korban yang saat itu hendak pergi ke sekolah. Pada video viral terlihat pelaku begal ini terus dihajar oleh Sandi hingga bersimbah darah dan memohon ampun.
Setelah diamankan polisi dari Polsek Sukarami terugkap bahwa Anton terpaksa menjadi begal untuk menebus motor adiknya yang digadai untuk judi online. Pembegalan terjadi di Simpang Tiga Sukasari, Kelurahan Talang Kelapa, Alang - Alang Lebar Palembang sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat kejadian korban yakni Sandi membonceng dua anaknya untuk diantar ke sekolah. Tiba di lokasi kejadian tiba-tiba pelaku begal keluar dari semak sambil membawa kayu dan memukul korban. Korban sempat mengira pelaku orang gila.
Korban yang mendapatkan pukulan di bagian lengan kanan langsung merampas kayu dari tangan pelaku. Setelah mendapatkan kayu, Sandi memukul kepala begal berulang kali dan terjadi pergulatan. Karena terdesak, pelaku begal sempat berusaha menggigit tangan korban.
"Saat begal itu di bawah, anak ikut mukul pakai helm. Lalu anak rekam pakai ponsel dan teriak," ujar Sandi, Kamis (11/8/2022).
Menurut Sandi, duel dengan korban berlangsung cukup lama karena lokasi sekitar yang masih sepi. Setelah cukup lama ada tukang sayur melintas yang kemudian membantu memegang kaki begal.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukarami Iptu Denni Irawan menjelaskan, pelaku begal ini terancam pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
"Masih dilakukan pemeriksaan karena tidak menutup kemungkinan adanya aksi kejahatan lain," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait