BAMAKO, iNews.id -Sebanyak 42 tentara Mali tewas dan 22 terluka dalam serangan di dekat kota Tessit. Pemerintah menuduh afiliasi ISIS menjadi pelaku serangan. Menurut pernyataan pemerintah Mali pada Rabu (10/8/2022), serangan terjadi pada Minggu (7/8/2022).
Pemerintah menyebut aksi itu merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir bagi tentara Mali. Pasukan militer Mali telah memerangi pemberontakan selama satu dekade. Para pelaku yakni kelompok-kelompok militan yang telah menyebar ke seluruh wilayah Sahel Afrika Barat.
"Unit tentara Mali di Tessit... bereaksi keras terhadap serangan kompleks dan terkoordinasi oleh kelompok teroris bersenjata, mungkin dari Negara Islam di Sahara Besar (ISGS), yang ditandai dengan penggunaan pesawat tak berawak, bahan peledak, bom mobil, dan artileri, "
kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. Pemerintah menambahkan, tentara telah membunuh 37 kombatan selama beberapa jam pertempuran sengit.
Mali diperintah oleh junta militer yang menggulingkan pemerintah demokratis pada tahun 2020. Mereka berjanji untuk mengendalikan kekerasan, tetapi serangan tetap umum terjadi. Sebuah afiliasi Al Qaeda mengklaim serangan terhadap pangkalan militer utama negara itu pada akhir Juli lalu.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait