Diprotes Turis karena Mahal, salah satu dari 5 Fakta Dampak Tiket Pulau Komodo Rp3,7 Juta

Febby Novalius, Jurnalis
Tiket Pulau Komodo Dinilai Tidak Wajar dan Terlalu Mahal. (Foto: Okezone.com/Kemenpar)

JAKARTA - Pelaku pariwisata menilai tiket Pulau Komodo Rp3,75 juta tidak wajar. Pasalnya tidak semua turis bisa bolak-balik ke Labuan Bajo dalam setahun.

Protes pun disampaikan pelaku pariwisata hingga melakukan aksi mogok menolak pemberlakukan tiket masuk Pulau Komodo per 1 Agustus 2022.

Okezone merangkum fakta-fakta menarik soal penolakan tiket Pulau Komodo Rp3,7 juta dan dampaknya, Sabtu (6/8/2022):

1. Naik dari Rp200 Ribu Jadi Rp3,7 Juta

Tiket masuk Pulau Komodo menjadi Rp3,75 juta menuai protes. Pasalnya, tiket wisata yang tadinya Rp200.000-Rp300.000 naik menjadi Rp3,75 juta.

2. Turis Protes

Protes disampaikan sejumlah turis mancanegara yang menilai tiket masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) terlalu mahal. Kenaikan karcis menuju salah satu destinasi wisata populer Indonesia ini disebut mengurungkan niat banyak turis asing untuk berkunjung.

"Kami baru saja tiba di Labuan Bajo dan mau ke Rinca karena tidak bisa ke Pulau Komodo. Tiket terlalu mahal. Itulah sebabnya banyak teman ingin ke sini tidak bisa datang karena terlalu mahal," kata turis asal Prancis, Pierre, dikutip BBC Indonesia.

Sementara itu, turis asal Jerman, Tika, menganggap kesempatan untuk tiga kali datang ke Bajo setelah membeli tiket masuk itu tidak relevan. Dia berharap pemerintah menurunkan harga karcis agar semua kalangan bisa berwisata ke TNK.

"Tidak mungkin turis dari luar negeri mau ke sini tiga kali, untuk apa? Tidak mungkin saya datang tiga kali dalam setahun," kata Tika.

3. Dampak Kenaikan Tiket Pulau Komodo

Pekerja Pariwisata Labuan Bajo Ignasius Suradin mengatakan ada tiga dampak yang diraskan dengan diberlakukannya tiket masuk Kawasan Nasional Pulau Komodo Rp3,75 juta. Pertama, tamu membatalkan liburan ke Labuan Bajo.

"Tamu batal liburan ke Labuan Bajo dan Destinasi Labuan Bajo dicoret bucket list tamu," ujarnya.

Kedua, pengunjung wisata ke Labuan Bajo menurun. Padahal wisata baru bangkit usai terkena dampak pandemi Covid-19.

"Pesawat sepi, hotel, kapal, sepi semuanya. Itu dampaknya," ujarnya.

Ketiga, Labuan Bajo tak lagi jadi pilihan wisata. Banyak turis karena tadi membatalkan wisata Labuan Bajo, memilih tempat wisata lain.

"Mereka banyak memilih ke negara lain," ujarnya.

4. Pelaku Wisata Mogok Kerja

Pelaku pariwisata di Labuan Baji menolak pemberlakukan tiket masuk Pulau Komodo Rp3,75 juta hari ini. Seluruh pelaku usaha pun memutuskan mogok kerja.

"Kami akan boikot layanan per tgl 1-31 Agustus," ujar Pekerja Pariwisata Labuan Bajo Ignasius Suradin kepada Okezone.

5. Harga Tiket Tidak Wajar

Ketua DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan penyesuaian tarif masuk Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta terlalu besar. Hal ini bisa berdampak pada jumlah pengunjung wisata.

"Sama sekali tdk reasonable. Tarif Rp3.750.000 berlaku setahun, turis mana yang dalam setahun bolak balik berkumjung ke Komodo?" ujarnya

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network