Jokowi Kepala Negara Pertama dari Asia dan Gerakan Non-Blok yang Kunjungi Ukraina

puti aini yasmin
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi kepala negara pertama dari Asia dan juga kepala negara pertama dari Gerakan Non-Blok (GNB) yang mengunjungi Ukraina. Saat ini, Jokowi telah tiba di negara yang tengah diinvasi Rusia itu bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. 

"Jadi Presiden Jokowi adalah kepala negara pertama dari Asia dan juga kepala negara pertama dari Gerakan Non Blok yang mengunjungi Ukraina. Dan yang makin istimewa kunjungan dilanjut ke Rusia," kata Koordinator Stafsus Jokowi, Ari Dwipayana, Rabu (29/6/2022). 

Sebelumnya ada beberapa kepala pemerintahan yang berkunjung ke Kyiv, di antaranya Presiden Prancis, PM Italia, PM Inggris, Kanselir Jerman, Presiden Uni Eropa dan Sekjen PBB. Ari Dwipayana mengatakan, misi perdamaian ini bagian dari tanggung jawab Indonesia sebagai negara yang memegang keketuaan G20. Selain itu, tanggung jawab Indonesia yang secara historis menjadi pendiri Gerakan Non-Blok dan perintis Konferensi Asia Afrika.
 

"Indonesia harus menyuarakan kepentingan negara-negara Asia-Afrika dan Amerika Latin," ujarnya. Dia mengatakan, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana didampingi rombongan terbatas berangkat ke Kyiv, Selasa, 28 Juni 2022 kemarin, waktu Polandia. Mereka berangkat dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di Kota Przemysl, pukul 21.15 waktu setempat.

Ari menunggu di Kota Przemysl Polandia, dekat perbatasan Ukraina. 

"Mas Seskab @pramonoanungw dan Mbak Menlu @retno_marsudi yg mendampingi perjalanan Bapak Presiden Jokowi ke Kyiv," tulisnya. 

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menggunakan kereta luar biasa yang disiapkan oleh Pemerintah Ukraina sebagaimana digunakan pula oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu. Ari Dwipayana mengatakan, perjalanan ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah diplomasi yang tidak mudah. Namun, Indonesia sudah menunjukkan ke dunia bahwa Presiden Jokowi tidak pernah menunggu.  

Presiden datang langsung menemui pimpinan tertinggi dua negara untuk menyerukan perdamaian karena perang telah membawa korban jutaan rakyat di negara berkembang dan miskin. Krisis energi, krisis pangan dan lonjakan inflasi telah menyebabkan banyak negara terancam menjadi negara gagal. 

"Berhentilah berperang, seluruh dunia telah merasakan dampaknya," tulis Ari Dwipayana.


 

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network