JAKARTA,iNewsBelu.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu tokoh yang direkomendasikan menjadi capres 2024 oleh Partai Nasdem. Ganjarist sebagai salah satu relawan pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 pun bereaksi. Ketua Umum Ganjarist Eko Kuntadhi mengapresiasi keputusan Partai Nasdem tersebut.
“Kami merasa apa yang sudah kami lakukan disambut oleh institusi partai politik," ujar Eko dalam keterangannya, Sabtu (18/6/2022). Dia mengatakan, semua tahu bahwa Ganjar merupakan kader PDIP. Namun demikian, dukungan signifikan dari Partai Nasdem menandakan bahwa Ganjar Pranowo juga mendapat dukungan dari luar PDIP.
"Ini menunjukkan suara asli Indonesia. Capres dan cawapres mestinya bukan milik satu dua golongan. Tapi sejatinya adalah untuk Indonesia," imbuhnya.
Bagi Ganjarist, suara-suara yang muncul di kalangan parpol adalah indikator bahwa pilihan terhadap Ganjar memang bukan hanya dari kalangan separtainya.
"Ganjar didorong oleh kondisi untuk bertransformasi dari kader satu partai menjadi calon pemimpin untuk seluruh rakyat Indonesia," tuturnya. Dukungan dari 29 DPW Partai Nasdem kepada Ganjar itu akan semakin menambah semangat relawan Ganjarist untuk terus bekerja.
"Dalam politik fungsi-fungsi kerelawanan akhirnya mendapat sambutan dari partai. Ini membuat semangat kami makin bertambah," ujarnya. Dia melanjutkan, terpilihnya nama Ganjar Pranowo oleh sebagian besar DPW Nasdem mengafirmasi beberapa hasil lembaga survei. Lembaga-lembaga survei kredibel dinilai selalu menempatkan nama Ganjar Pranowo sebagai orang yang didukung oleh banyak suara.
"Bahkan survei Charta Politika terakhir menjelaskan elektabilitas Ganjar sudah mencapai angka 36,5%. Artinya ada sepertiga rakyat Indonesia yang jatuh hati pada kepemimpinan Ganjar," katanya.
Suara ini juga dilihat dari para pemilih partai. Pemilih Partai Nasdem misalnya, sebanyak 31% menjatuhkan pilihan ke Ganjar. "Jadi pilihan 29 DPW itu benar-benar menggambarkan suara arus bawah Partai Nasdem," ungkapnya.
Pada saatnya, dia yakin, Partai Nasdem yang berhaluan nasionalis juga akan lebih memilih capres dengan jiwa nasionalis yang sama. "Kami setuju dengan Pak Surya Paloh. Kita harus menjadikan pilpres dan pemilu hanya sebagai tradisi lima tahunan. Jangan sampai malah menjadi faktor yang memecah bangsa," pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait